Kamis, 30 Juli 2009

GURU PAI TIDAK GAPTEK












Muka mereka tampak seius memelototi makhluk elektronik-digital yang bernama laptop. Jari-jari mereka terus menari di atas keypad. Tombol-tombol kecil yang bertuliskan abjad selalu menjadi sasaran ujung jari mereka. Demikian juga ‘tetikus” selalu bergerak sesuai arah gerak ide mereka. Mereka adalah guru-guru Pend. Agama Islam (PAI) dari 33 provinsi se-Indonesia yang sedang mengikuti pelatihan penyusunan bahan ajar berbasis multimedia yang diselenggarakan oleh Subdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah, Ditjen Pendidikan Islam Departemen Agama.

Meskipun tampak lelah peserta tetap semangat. Rupanya kecanggihan teknologi informatika membius mereka untuk mempelajarinya selanjutnya mendayagunakannya dalam pembelajaran. Sebagian peserta sudah berusia atas 45 tahun, misalnya pak Marjuki guru PAI dari SDN 01 Pagi Pondok Kelapa Jakarta. Para guru senior ini tidak kalah semangat dengan guru-guru muda. Yang mudapun merasa malu bila kalah semangat dengan seniornya, seperti pak Sodikun guru dari Sorong yang asal Kebumen ini. Selama 3 hari di Bandung, peserta mendapat materi Power Point 2007, video editing dan Nonosoft Khot.

Rata-rata peserta terbiasa dengan MS 2003 dan masih canggung untuk bermigrasi ke MS 2007. Tetapi ketika diharuskan menggunakan PP 2007 peserta tidak bisa menolak karena ternyata dengan PP 2007 mereka dapat membuat presentasi yang menarik. Berbagai template, animasi, dan insert telah menggugah semangat mereka untuk mendalaminya. Mereka merasa malu bila pulang ke daerahnya dengan tangan hampa. Jadi tekad untuk membawa oleh-oleh ilmu manjadi pemompa semangat peserta, disamping oleh-oleh khas Bandung tentunya.

Guru SD

Pelatihan untuk guru SD telah berlangsung tanggal 24-26 Juli 2009 lalu. Selama tiga hari 40 GPAI SD dari 32 provinsi memperoleh materi IT yang berkaitan dengan proses pembelajaran PAI. Di hari pertama, peserta mendapat materi PP 2007 dari pak Iin Hermiyanto (Jakarta). Sesi malam setelah pembukaan pak Vivtor Sikumbang (Jakarta) memberikan materi penulisan huruf Arab menggunakan software Nonosoft Khot yang kemudian di transfer ke PP 2007.

Hari kedua dari pagi sampai waktu makan siang, pak Agus Sampurno memberikan materi “Pemanfaatan Internet sebagai sumber dan media pembelajaran PAI” yang disambung dengan cara membuat blog pendidikan (edublog). Malam harinya mas Muhammad Ahsan (Semarang) membimbing peserta membuat desain pembelajaran PAI menggunakan PP 2007. Mereka juga dibekali dengan video editing.

Hal-hal yang berkaitan dengan IT bila digali dan dipelajari semakin mengasyikkan, itulah yang mereka rasakan. Karena seriusnya mengikuti materi waktu terasa cepat berlalu, waktu break dan makan siang sering mereka lewatkan di depan laptop begitu juga dengan waktu istirahat malam. Bahkan pada malam kedua mereka berada di ruang belajar sampai jam 24.00 karena pada hari ketiga mereka harus mempresentasikan pekerjaan di depan Direktur Pais.

Pada hari ketiga, sebelum menutup kegiatan secara resmi, Direktur Pais Depag RI Dr. H. Imam Tolkhah, MA berkenan menyaksikan presentasi Drs. H. Edi Sucipno, MPd. (SDN 017973 Kisaran Sumut), Roswita, S.Ag. (SDN Pangkal Pinang, Babel) dan Bunyani Rosyid, S.Ag. (SD Al Azhar 28 Solo Baru Sukoharjo, Jateng). Beliau terkesan dengan presentasi bapak dan ibu guru PAI tersebut. Pada sesi ini pak Direktur juga meresmikan milis guru PAI yakni gpaiindonesia_group@yahoogroups.com. Diharapkan guru PAI Indonesia dapat berkomunikasi dan berbagi melalui milis yang dimoderatori Abd. Aziz Rofiq ini.

Ada yang aneh pada pelatihan ini, betapa tidak. Biasanya setelah penutupan peserta bergegas angkat koper dari hotel, tapi setelah pelatihan ditutup peserta ingin memantapkan materi desain pembelajaran. Maka dengan sangat ikhlas mas Ahsan meladeni mereka sampai jam 24.00…. Peserta tampak puas dan siap mengembangkan dan berbagi kemampuan dengan rekan-rekan guru di daerah masing-masing.

Guru SMP

Pelatihan guru SMP dilaksanakan di hari berikutnya, yakni 26-29 Juli 2009 dengan peserta sejumlah 43 orang dari 32 provinsi, sebagian adalah peserta pelatihan pertama yang telah dilaksanakan 24-26 Maret yang lalu.

Selain menyempurnakan PR, peserta mendapat tambahan materi berupa flash macromedia (Novan Zulkarnaen, ST, M.Kom), Adobe Premiere CS3 (Muh. Ahsan) dan PPT2 video converter (Vivtor Sikumbang).

Flash macromedia dapat digunakan untuk membuat animasi yang berhubungan dengan pembelajaran PAI, misalnya proses berwudhu dan tatacara shalat. AP CS3 digunakan untuk mengolah/edit video sekaligus mengatur suara yang mengiringinya. Sedangkan PPT2 video converter digunakan untuk mengubah PP 2007 ke dalam format mpg agar bisa dioperasikan di TV. Materi ini merupakan solusi bila tidak tersedia computer/laptop dan LCD proyektor untuk presentasi, sebagai gantinya bisa digunakan pesawat TV.

Tidak kalah semangatnya dengan “adik-adik” mereka, GPAI SMP juga memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk mengikuti materi. Sesi malam yang seharusnya diakhiri pukul 22.00 mereka habiskan hingga pukul 24.00, bahkan pada malam kedua dihabiskan hingga pukul 02.00.

Hasil akhir pelatihan ini adalah tersusunnya materi pembelajaran PAI dalam bentuk multimedia. Intinya seluruh SK/KD PAI SMP yang berjumlah 42 itu disajikan dalam bentuk multimedia. Sudah 31 SK/KD yang terkumpul tinggal menunggu kiriman teman-teman dari daerah yang masih kurang. Peserta sangat berterima kasih kepada Depag melalui Dr. H. Imam Tolkhah, MA (Direktur Pais), Dr. H. Syafiuddin, MA. (Kasubdit Kurev), Dr. Halfian Lubis, SH., MA. (Kasie SMP) atas dilaksanakannya pelatihan ini, tentu saja disertai harapan akan adanya pelatihan lanjutan.

Selamat ber-multimedia-ria. Pokonya PAI GO IT……

Sabtu, 25 Juli 2009

Ternyata Guru Agama Tidak Gaptek!

Muka mereka tampak seius memelototi makhluk elektronik-digital yang bernama laptop. Jari-jari mereka terus menari di atas keypad. Tombol-tombol kecil yang bertuliskan abjad selalu menjadi sasaran ujung jari mereka. Mereka adalah guru-guru Pend. Agama Islam (PAI) dari 33 provinsi se-Indonesia yang sedang mengikuti pelatihan penyusunan bahan ajar berbasis multimedia.

Meskipun tampak lelah peserta tetap semangat. Rupanya kecanggihan teknologi informatika membius mereka untuk mempelajarinya selanjutnya mendayagunakannya dalam pembelajaran. Sebagian peserta sudah berusia atas 45 tahun, misalnya pak Marjuki guru PAI dari SDN 01 Pagi Pondok Kelapa Jakartadi. Para guru senior ini tidak kalah semangat dengan guru-guru muda. Yang mudapun merasa malu bila kalah semangat dengan seniornya, seperti pak Sodikun guru dari Sorong yang asal Kebumen ini. Selama 3 hari di Bandung, peserta mendapat materi Power Point 2007, video editing dan Nonosoft Khot.

Rata-rata peserta terbiasa dengan MS 2003 dan masih canggung untuk berpindah ke MS 2007. Tetapi ketika diharuskan menggunakan PP 2007 peserta tidak bisa menolak karena ternyata dengan PP 2007 mereka dapat membuat presentasi yang menarik. Berbagai template, animasi, dan insert telah menggugah semangat mereka untuk mendalaminya. Mereka merasa malu bila pulang ke daerahnya dengan tangan hampa. Jadi tekad untuk membawa oleh-oleh ilmu manjadi pemompa semangat peserta, disamping oleh-oleh khas Bandung tentunya.

Nah, guru PAI juga melek IT.

Kamis, 23 Juli 2009

Pelatihan Pembelajaran PAI Berbasis Multimedia

Sejak "dihidupkan kembali" tiga tahun yang lalu, Direktorat Pendidikan Agama Islam (Ditpais) Depag RI terus bergerak membenahi kondisi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) seluruh Indonesia. Hal ini tidak lain agar seluruh aspek pembelajaran PAI semakin baik.
Salah satu kekurangan guru PAI secara keseluruhan adalah lemahnya penguasaan teknologi informatika (TI) untuk dijadikan sebagai sumber dan sarana pembelajaran PAI. Mengatasi hal itu Subdit Kurikulum dan Evaluasi sebagai salah satu subdit Ditpais kembali menyelenggarakan pelatihan "Penyusunan Bahan Ajar PAI Berbasis Multimedia" untuk guru PAI SD dan SMP.

Pelatihan Guru PAI SD
Sudah saatnya guru PAI di tingkat SD menguasai TI karena disamping mengefektifkan pembelajaran juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Pada umumnya murid-murid SD menyukai animasi dan kartun. Maka pembelajaran menggunakan animasi dan kartun akan sangat memancing peserta didik SD untuk belajar dengan baik.
Pelatihan untuk guru PAI SD akan dilaksanakan pada tanggal 24-26 Juli 2009 di Hotel Endah Parahyangan Jl. Cibeureum no. 14 Bandung. Peserta merupakan guru-guru PAI SD dari 33 provinsi. Mereka adalah utusan-utusan provinsi yang dinilai oleh Kanwil Depag provinsi masing-masing menguasai IT dengan baik. Diharapkan setelah kembali ke tempat asalnya mereka mampu mengembangkan, memanfaatkan dan menularkan kemampuan mereka dalam pembelajaran PAI berbasis multimedia kepada rekan sejawatnya.
Di Bandung mereka akan mendapat materi video editing (Vivtor Sikumbang), Pemanfaatan Internet sebagai Sumber dan Sarana Pembelajaran PAI dan membuat edu blog (Agus Sampurno) dan Power Point 2007 (Iin Hermiyanto). Untuk mengetahui hasil pelatihan, di akhir pelatihan peserta harus unjuk kemampuan. Ketiga materi tersebut dipandang perlu dikuasai guru PAI SD.

Pelatihan Guru PAI SMP
Bagi guru PAI SMP, ini adalah pelatihan yang kedua, pelatihan pertama sudah dilaksanakan pada bulan Maret 2009. Pada pelatihan I peserta diharuskan mengerjakan PR berupa membuat tayangan materi PAI berdasarkan Standar Isi.
Pelatihan guru PAI SMP akan berlangsung tanggal 27 - 29 Juli 2009 di tempat yang sama.
Materi yang akan disampaikan adalah pengayaan Power Point 2007 (Muh. Ahsan), Flash Macromedia (Novan Zulkarnain), PPT2 Video Converter (Vivtor Sikumbang) dan editing video/audio. Materi PPT2 VC cukup inovatif, melalui materi ini guru dapat mengatasi kesulitan penayangan PP 2007 bila tidak ada laptop/komputer dan LCD proyektor, jelasnya peserta akan diajarkan bagaimana menayangkan PP2007 di TV. Nah kan! Menjelang penutupan peserta juga akan unjuk kemampuan menerapkan ilmu yang telah diperoleh.

Ok, selamat mengikuti pelatihan, semoga bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran PAI di Indonesia tercinta ini.





Rabu, 18 Maret 2009

PERINGATAN HARLAH AL AMANAH KE-18
















Delapan belas tahun sudah Yayasan Pondok Pesantren Al Amanah Setu Kota Tangerang Selatan mengarungi sejarah hidupnya. YPP Al Amanah berdiri 8 Maret 1991 yang lalu. Berbagai kiprah di bidang pendidikan telah dilakukan. Bukan perjalanan mulus yang dilalui tetapi pahit getir telah pula dilalui. Apapun itu semua merupakan anugrah Allah SWT, untuk itu patut disyukuri.

Sabtu, 7 Maret 2009 menjadi hari penting. Lapangan SMP Al Amanah menjadi ajang perhelatan peringatan Harlah ke-18nya. Sekitar 1.500 orang terdiri dari murid YPP Al Amanah dari TK/RA, SD, SMP dan SMK serta guru dan karyawan berkumpul. Berbagai acarapun digelar.

Acara dibuka pukul 06.30 oleh Kabid Pendidikan Drs. H. Tb. Suhandi Ch., M.Pd. Sayang sekali pada peringatan ini Ketua YPPA Ir. H. Wargono Soenarko berhalangan hadir. Dilanjutkan dengan dzikir akbar dipimpin oleh KH. Ahmad Hadi.
Kalimat-kalimat thayyibah meluncur syahdu dari sekian batin yang hadir di acara tersebut. Menggemuruh dan membubung tinggi ke hadirat Illahi. Doa dipanjatkan untuk kesuksesan lembaga maupun peserta. Rasa syahdu menyelimuti suasana pagi yang teduh dan sejuk.
Dzikir akbarpun selesai. Tiba-tiba Panitia mengumumkan akan adanya pemotongan kue sebagai simbolik ulang tahun.Benar-benar spontanitas karena ada orangtua yang menyumbang kue ultah. Akhirnya kue dibawa ke panggung dan dipotong oleh pak Kabid, selanjutnya potongan kue disuapkan kepada lima siswa yatim dari SDI Al Amanah.

Gerak jalan santai diawali oleh tim marching band SDI dan RA/TK Al Amanah. Meskipun terkadang peralatan lebih besar dari badannya, anggota tim menabuh peralatannya dengan sigap dan trampil memainkan aransemen yang sudah dilatihkan oleh ’Ayah’ Dedi dan ’Bunda’ Fitri, pelatih mereka.
Jalan santai menempuh rute SMP – Jl. Atmaja – Komplek LUK – Jl. Raya Puspiptek – SMP ini diikuti oleh seluruh siswa dan guru. Mereka berjalan dengan tertib mengikuti arahan OSIS SMP dan SMK Al Amanah. Akhirnya rombongan jalan santaipun kembali ke lapangan SMP.

Ternyata potensi kesenian siswa bagus sekali. Terlihat dari banyaknya karya seni yang ditampilkan. TK misalnya selain display marching band, juga menampilkan berbagai tarian daerah dan vokal.
Siswa SD pun tidak kalah antusiasnya. Disamping display marching band, siswa juga menampilkan tarian-tarian daerah.
Anak-anak SMP lebih cenderung ke pertunjukan tarian dan musik. Mereka menampilkan tarian dari lagu ’Cindai’ dan vokal.
Seni teater menjadi andalan siswa SMK. Dengan menampilkan teater berjudul ’Sketsa Salah Channel’ enam siswa XII Akuntansi ini berhasil merebut hati penonton. Pertunjukan ini menceritakan tokoh-tokoh sinetron dari berbagai TV. Dengan karakter masing-masing mereka mengocok perut penonton, terutama karena tingkah Tri Malia yang memerankan Miss Kelly. Teater diakhiri dengan pemotongan kue ulang tahun yang dibuat spontan oleh siswa XII Akuntansi.

Untuk memeriahkan acara ini, Panitia mengadakan lomba tumpeng yang diikuti oleh 20-an peserta. Setelah dinilai tumpeng dibagikan kepada beberapa masyarakat sekitar.

Acara diitutup sekitar pukul 13.00 diiringi dengan pengharapan semoga YPP Al Amanah tetap ’amanah’ dalam menjalankan kiprahnya di bidang pendidikan.

***

Selasa, 17 Maret 2009

One Day Seminar on 12th Seamolec Anniversary

Peningkatan kompetensi guru benar-benar dicermati oleh SEAMOLEC (Southeast Asian Ministers Education Regional Open Learning Centre) salah satu pusat kegiatan SEAMEO (Southeast Asian Ministers Education Organization) dan mengambil tindakan nyata. Bukan hanya untuk guru-guru Indonesia, tetapi juga guru-guru di kawasan Asia Tenggara. Selain kompetensi, mereka juga dihubungkan dalam bentuk jaringan sehingga secara bersama memajukan pendidikan di kawasan ini.

Lagi-lagi masalah teknologi menjadi kendala. Mengatasi hal tersebut SEAMOLEC mengadakan pelatihan-pelatihan sekitar penguasaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) agar guru akrab dengan teknologi terutama internet.


More...

Educator Sharing Network Sampoerna Foundation

Sudah sering saya dapatkan informasi tentang Sampoerna Foundation yang peduli terhadap dunia pendidikan. Akhirnya tanggal 23 Januari 2009 yang lalu saya meluncur ke Sampoerna Strategic Square North Tower lantai 25 untuk mengikuti "Educator Sharing Network".Diikuti oleh sekitar 100 peserta, acara bertajuk “Digital Natives vs Digital Immigrants” yang difasilitasi Agus Sampurno ini berlangsung dengan penuh greget.

Kita disadarkan bahwa kemajuan IT memposisikan orang-orang yang lahir sebelum era digital menjadi pendatang di dunia digital, sedangkan anak-anak dan siswa-siswa menjadi penduduk aslinya karena mereka lahir di era digital tersebut. Kita menjadi gagap menghadapi digitalisasi dunia, lambat beradaptasi dibanding mereka.

More...

Menjadi Berarti


"Manusia yang terbaik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain"
(Dikatakan oleh Rasulullah Muhammad SAW, sekitar 1400 tahun yl)

Alam semesta ini diciptakan Allah SWT. dalam harmoni dan keseimbangan. Apapun dia, bagaimanapun bentuk dan wujudnya, pasti memiliki manfaat bagi makhluk lainnya. Cacing misalnya, sebagian kita melihatnya sebagai makhluk yang menjijikkan, simbol kekotoran dan hidupnyapun di tempat yang kotor. Tapi siapa sangka ternyata tanpa cacing tanah tidak akan subur, menumbuhkan tetanaman yang tertancap padanya, dan hasilnya menjadi santapan manusia. Siapa yang kotor?

Sabtu, 31 Januari 2009

One Day Seminar on 12th Seamolec Anniversary

Peningkatan kompetensi guru benar-benar dicermati oleh SEAMOLEC (Southeast Asian Ministers Education Regional Open Learning Centre) salah satu pusat kegiatan SEAMEO (Southeast Asian Ministers Education Organization) dan mengambil tindakan nyata. Bukan hanya untuk guru-guru Indonesia, tetapi juga guru-guru di kawasan Asia Tenggara. Selain kompetensi, mereka juga dihubungkan dalam bentuk jaringan sehingga secara bersama memajukan pendidikan di kawasan ini.

Lagi-lagi masalah teknologi menjadi kendala. Mengatasi hal tersebut SEAMOLEC mengadakan pelatihan-pelatihan sekitar penguasaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) agar guru akrab dengan teknologi terutama internet.

Nah, dalam rangka menggairahkan semangat penguasaan TIK, SEAMOLEC dalam ultahnya yang ke-12, pada tanggal 31 Januari 2009 mengadakan seminar sehari bertajuk "Building Foundation for ICT-based Lifelong Learning through School Partnership" dan peluncuran portal Jeni (Java Education Network Indonesia) yakni www.jeni.or.id dan blogguru.net. Acara berlangsung di UT Ceonvention Centre kampus Universitas Terbuka Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Banten. Acara yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 17.00 menyajikan materi-materi yang membuka wawasan guru itu mendapat perhatian serius dari sekitar 200 orang pesertanya.

Materi-materi seminar selengkapnya adalah sbb:
Sesi I : ICT dalam Pembelajaran, menampilkan Sekjen PMPTK, Direktur SEAMOLEC, UT dan Melly Kiong (penulis).
Sesi II : Kolaborasi Riset, menampilkan Nina Feyruz, Sopyan Molana Kosasih, Sugiarto dan Yudi Purnawan.
Sesi III : SEA Edunet dan materi lainnya, dengan penyaji para instruktur SEAMOLEC.

Dalam pemaparannya Sekjen PMPTK Ir. Giri Suryatman menyatakan bahwa pemerintah memiliki komitmen kuat dalam mengangkat guru. Selama ini memang terjadi kemandekan peningkatan kemampuan guru yang berdampak pada output pendidikan yang kurang menggembirakan. "Hal pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru", demikian Giri.

SEAMOLEC yang berdiri tahun 1997 telah mengadakan berbagai macam pelatihan yang mengikutsertakan guru-guru di Asia Tenggara. Misalnya, dalam beberapa pelatihan diadakan di Indonesia yang diikuti oleh guru-guru Indonesia dan beberapa negara anggota SEAMEO seperti Malaysia, Singapura, Laos, Philipina, dsb. Di kesempatan lain pelatihan di adakan di negara anggota yang lain. Bahkan beberapa sekolah kita sudah menjalin kerjasama dengan sekolah dari negara-negara anggota lain tersebut.

Wawasan pesertapun semakin luas dengan pemaparan Melly Kiong penulis buku "Siapa Bilang Ibu Bekerja Tidak Bisa Mendidik Anak dengan Baik?". Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman hidup penulis dalam mendidik kedua anaknya yang saat itu masih berstatus karyawati di sebuah perusahaan. Melly juga dikenal sebagai orang yang peduli terhadap guru honorer dan siswa yang mengalami hambatan belajar.

Guru juga dipancing untuk mengadakan riset-riset yang bermanfaat bagi siswa-siswanya. Nina misalnya, menggulirkan riset tentang 'Pattern', Sopyan MK dengan 'After School Activities', Sugiarto dengan Persatuan Kepala-kepala Sekolah Asia Tenggara, dan Yudi dengan 'Ujian Nasional Online'nya.

Pada sesi ketiga peserta diberi wawasan tentang jejaring sekolah di Asia Tenggara, ekskul game online (JARC dan JENI), debat online, klinik pembelajaran (klinikpembelajaran.neta) dan materi lainnya.

Peserta terdiri dari kepala-kepala sekolah, guru, dan mereka yang peduli terhadap pendidikan Indonesia.
Bravo Guru Indonesia.

Salam Pendidikan!
(Sementara belum pakai foto, kamera lagi kurang sehat)

Selasa, 27 Januari 2009

Workshop Klub Guru di Indosat

Bermula dari niat untuk meng'up grade' diri, saya selalu berusaha mengikuti informasi tentang pelatihan, waorkshop, seminar atau apapun mengenai dunia pendidikan. Setelah menjadi anggota Klub Guru Indonesia (KGI), informasi seperti itu seperti mengalir. Salah satunya adalah tentang workshop KGI di Indosat, 18 Januari 2009 yang lalu.
Saya juga ingin menularkan 'up grading' tersebut kepada teman-teman yang mau, sayapun mengajak dua rekan yakni pak Asep dan bu Nova sekaligus mendaftarkan beliau berdua menjadi anggota KGI.

Di workshop tersebut kami disadarkan bahwa terdapat potensi dalam diri yang belum dibangkitkan. Potensi itu bila digunakan setidaknya 30 persen lagi dibanding yang sudah digunakan sekarang akan melejitkan kemampuan kita sebagai guru. Demikian inti materi Recollecting yang disampaikan oleh motivator Agung Webe.

Demikian juga bila kita mendidik dengan memasuki alam bawah sadar kita, maka akan dengan mudah menanamkan nilai-nilai pendidikan kepada siswa. Seperti seorang pesulap yang menghipnotis orang lain sehingga dia bisa memerintahkan apa saja kepada yang dihipnotis. Demikian hypnotist Imanuddin dari Transfor Mind Institute melalui materi Hypno Teaching.(**)

Ujian PAI distandarnasionalkan

Menjelang setiap akhir tahun perhatian siswa, guru, orang tua dan stakeholder pendidikan lainnya tertuju pada kelulusan siswa berdasarkan mata pelajaran yang di UNkan. Tidak heran jika siswa mati-matian di-les-kan agar mereka mencapai 'passing grade' UN yang setiap tahun dinaikkan. Hal ini menjadikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA menjadi istimewa karena menentukan masa depan siswa. Namun tidak demikian dengan Pendidikan Agama Islam (PAI), pelajaran ini hampir-hampir dikesampingkan dari percaturan UN, kewibawaannya kurang dibanding keempat pelajaran UN tersebut karena tidak diUNkan.

Sebagai upaya pemetaan dan peningkatan wibawa PAI, maka tahun 2009/2010 mendatang mulai diselenggarakan Ujian Sekolah Standar Sekolah PAI (USSN PAI) pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Tahun ini mulai disusun berbagai persiapan teknis seperti penyusunan naskah akademis, POS, kisi-kisi, dan contoh soal. Selanjutnya diadakan ujicoba di beberapa wilayah.

Setelah diujicobakan akan dilaksanakan evaluasi serta diperbaiki kelemahan-kelemahannya agar pada tahun pelajaran 2009/2010 dapat dilaksanakan dengan baik.(**)

Educator Sharing Network Sampoerna Foundation

Sudah sering saya dapatkan informasi tentang Sampoerna Foundation yang peduli terhadap dunia pendidikan. Akhirnya tanggal 23 Januari 2009 yang lalu saya meluncur ke Sampoerna Strategic Square North Tower lantai 25 untuk mengikuti "Educator Sharing Network".Diikuti oleh sekitar 100 peserta, acara bertajuk “Digital Natives vs Digital Immigrants” yang difasilitasi Agus Sampurno ini berlangsung dengan penuh greget.

Kita disadarkan bahwa kemajuan IT memposisikan orang-orang yang lahir sebelum era digital menjadi pendatang di dunia digital, sedangkan anak-anak dan siswa-siswa menjadi penduduk aslinya karena mereka lahir di era digital tersebut. Kita menjadi gagap menghadapi digitalisasi dunia, lambat beradaptasi dibanding mereka.

Banyak dampak positif dan negatif yang menghadang mereka yang membuat kita serba curiga terhadap IT. Sementara derasnya kemajuan IT tidak dapat dibendung. Apa yang harus kita lakukan?
Sebelum menghakimi tentang kemanfaatan IT hendaknya kita mengatahui lebih dalam tentang IT tersebut, jangan langsung hantam sementara informasi masih minim, siapa tahu ternyata banyak manfaatnya. Arahkan mereka untuk menggunakannya secara arif dan menambah wawasan, pengetahuan dan penyadaran akan kakuasaan Tuhan. Oleh karena itu perlu ada benteng yang kuat agar mereka dapat memilah dan memilih informasi yang bermanfaat. Saat ini banyak 'software' untuk memblokir situs-situs porno yang bisa diinstal di komputer, tapi yang penting adalah bagaimana 'software' tersebut juga terinstall di jiwa anak dan siswa kita.(**)




Kamis, 22 Januari 2009

Menjadi Berarti


"Manusia yang terbaik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain"
(Dikatakan oleh Rasulullah Muhammad SAW, sekitar 1400 tahun yl)

Alam semesta ini diciptakan Allah SWT. dalam harmoni dan keseimbangan. Apapun dia, bagaimanapun bentuk dan wujudnya, pasti memiliki manfaat bagi makhluk lainnya. Cacing misalnya, sebagian kita melihatnya sebagai makhluk yang menjijikkan, simbol kekotoran dan hidupnyapun di tempat yang kotor. Tapi siapa sangka ternyata tanpa cacing tanah tidak akan subur, menumbuhkan tetanaman yang tertancap padanya, dan hasilnya menjadi santapan manusia. Siapa yang kotor?

Bagaimana dengan kita yang jauh lebih berakal dari sekedar cacing? Apa manfaat yang bisa kita berikan kepada sesama dan teman-teman kita makhluk Allah?

Dengan potensi dan kompetensi yang masing-masing kita miliki, kita bisa menjadi bermanfaat (berarti) bagi sesama. Berikan dan bagilah apa yang kita punya walau hanya seuntai kata manis, seulas senyuman tulus dan seraut wajah penuh kasih. Allah Maha Kaya, Dia tidak akan mengurangi bila kita memberi, bahkan Dia akan menambahkannya. Mereka yang kita beri tentu akan sangat bergembira. Doanya akan terpanjat kepada Dzat Yang Maha Kaya dan Allah memperkenankan doanya.

Tentunya kita tidak bisa memberi apa yang tidak kita punya. Bila kita belum bisa memberi materi, cukuplah kebijakan. Maka perkayalah batin kita dengan kebijakan.

Berat memang untuk menjadi "manusia pemberi arti", tapi bukan berarti tidak bisa dicoba. Marilah kita mulai mencoba dari sedikit, dari diri kita, dan dari sekarang.

Selamat menjadi Manusia Berarti!!


SMK Al Amanah Family Gathering

SMK Al Amanah Family Gathering
Berbagi untuk Maju Bersama

Followers

  ©Rofiq Indonesia. Template by Dicas Blogger.

TOPO